Vitamin Suplementasi Meningkatkan Risiko Mastitis subklinis di terinfeksi HIV Women
Joanne E. Arsenault4,
Kata Aboud6,
Karim P. Manji7,
Wafaie W. Fawzi4, 5, dan
Eduardo Villamor4, 5,8,9,
4Department of Nutrition, Harvard School of Public Health, Boston, MA 02115
5 Departemen Epidemiologi, Harvard School of Public Health, Boston, MA 02115
6Department Mikrobiologi dan Imunologi, Muhimbili Universitas Kesehatan dan Sekutu Sciences, Dar es Salaam, Tanzania
7Department of Pediatrics dan Kesehatan Anak, Muhimbili Universitas Kesehatan dan Sekutu Sciences, Dar es Salaam, Tanzania
8Department Ilmu Kesehatan Lingkungan, University of Michigan School of Public Health, Ann Arbor, MI 48109
9Department of Epidemiology, University of Michigan School of Public Health, Ann Arbor, MI 48109
Abstrak
Mastitis subklinis adalah umum pada perempuan yang terinfeksi HIV dan merupakan faktor risiko untuk ibu-ke-bayi penularan HIV. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh suplementasi vitamin [vitamin A + β-karoten, multivitamin (B kompleks, C, dan E), atau multivitamin, termasuk vitamin A + β-karoten] pada risiko mastitis subklinis selama pertama 2 y postpartum antara perempuan terinfeksi HIV. Penelitian ini adalah acak, plasebo-terkontrol, uji klinis termasuk 674 terinfeksi HIV, ART perempuan Tanzania naif yang direkrut selama kehamilan dan ditindaklanjuti setelah melahirkan. Sampel ASI diperoleh kira-kira setiap 3 bulan.
Setiap mastitis subklinis didefinisikan sebagai rasio natrium untuk kalium (Na: K) konsentrasi ASI> 0,6 dan selanjutnya diklasifikasikan sebagai moderat (Na: K ≥ 0,6 dan ≤ 1) atau berat (Na: K> 1,0). Lima puluh delapan persen wanita memiliki setidaknya 1 episode setiap mastitis subklinis. Perempuan ditugaskan untuk multivitamin (B kompleks, C, dan E) memiliki risiko 33% lebih besar dari setiap mastitis subklinis (P = 0,005) dan risiko 75% lebih besar mastitis subklinis berat (P = 0,0006) dibandingkan perempuan yang menerima plasebo.
Vitamin A + β-karoten juga meningkatkan risiko mastitis subklinis parah sebesar 45% (P = 0,03). Di antara perempuan dengan jumlah CD4 T-sel ≥ 350 sel / uL, asupan multivitamin menghasilkan 49% peningkatan risiko untuk mastitis subklinis (P = 0,006), sebaliknya, tidak ada efek pengobatan pada perempuan dengan jumlah CD4 T-sel < 350 sel / uL (P-interaksi untuk pengobatan × CD4 + jumlah T-sel = 0,10). Suplementasi perempuan yang terinfeksi HIV dengan vitamin meningkatkan risiko mastitis subklinis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar